Percaya Atau Tidak, PILKADES MASIH BERBAU TONGKET

Percaya Atau Tidak, PILKADES MASIH BERBAU TONGKET

jareku.id

PESSE-PESSE…begitu teriak sejumlah orang di sekitar balai Desa Gambirono Kec. Bangsalsari. Belum sepekan lalu di desa itu cukup ramai dengan helat Pilkades. “Saya jadi urung melihat Pilkades sampai penghitungan selesai,” ujar Wakik, S.H, mantan anggota DPRD Jember dua periode itu, Senin (29 November 2021).

Sambil berkomen bahasa.ibu Madura, Wakik ngomong “jangan cemacem nyalon kalau gak punya uang cukup. Baik nyalon kades maupun nyaleg.

“Uang masih jadi daya magnet Pilkades,” tegas Ahmad Fauzy, S.H, M.Hum. Advokad ini memang salah satu kandidat yang kalah dalam Pilkades Klatakan Kec. Tanggul. Ia memang legowo meski kalah Telang dengan kandidat lainnya. Tetapi ia menangkap aroma “politik uang” masih dominan.

Tidak menutup kemungkinan secara sembunyi dan diam-diam pilkades kerap jadi ajang judi. Meski tidak semua desa punya aroma judi dan politik uang.

Bupati Hendy dan Forkompimda Jember dalam kunjungannya sudah mengingatkan agar Pilkades serentak ini berlan baik. Jangan sampai dinodai dengan judi. Suksesi pedesaan ini jadi ajang seleksi kepemimpinan yang alami. Jangan kotori dengan perilaku yang tak terpuji sepert.judi dll.

Toh juga banyak desa yang melakukan pilkades biasa-biasa aja. Seperti di Sidomulyo Kec. Silo. Kamiludin, pemenangnya adalah kader persyarikatan Muhammadiyah.

“Alhamdulillah…prose Pilkades periode ini ada kader dan simpatisan terpilih dan menang. Sebagai pimpinan persyarikatan PDM Jember saya mengucapkan selamat dan sukses. Semoga mereka menjalankan tugas dan tanggungjawab yang diembannya dengan baik dan benar. Serta mampu menebarkan nilai nilai kebaikan dan kemaslahatan bagi masyarakat. Dan menjadi pemimpin yang mampu mengayomi dan mengayomi,” tandas KH. Kusno, M.Ag.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember, Ustadz K.H. Kusno, M.Ag.

Suksesi “politik pedesaan” ini diikuti 59 desa tersebar di 25 kecamatan. Dengan 214 Cakades, 40% diantaranya petahana.

Saat apel pasukan pengaman Bupati Hendy.mengingatkan bahwa Pilkades tahun 2021 ini berbeda dengan pelaksanaan pilkades sebelumnya. Jika sebelumnya pelaksanaan dipusatkan di satu tempat. Sekarang Pemkab menggelar dengan membagi tempat coblosan dengan sistem TPS (Tempat Pemungutan Suara) dibelasan titik.

Dengan pelaksanaan Pilkades teratur dan aman, situasi dan kondisi Kabupaten Jember tetap kondusif, yang terpilih agar tidak Jumawa dan yang kalah bisa legowo.

“Untuk calon yang terpilih nanti, agar tetap menghormati yang belum terpilih, anggap terpilihnya dalam Pilkades karena sudah gilirannya, dan yang kalah akan mendapatkan kesempatan pada Pilkades berikutnya, dan masih bisa mengabdi ke masyarakat dengan cara yang lain,” pungkasnya.
/// Ghani.

Uncategorized